Program Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU) Kalimantan Utara Mari Berkolaborasi Dukung Pemda Sebagai Nahkoda Untuk Kota Yang Layak Huni Dan Berkelanjutan

Thursday, July 27, 2017

Tutorial Instalasi Aplikasi UPK (Program KOTAKU)

Tutorial Instalasi Aplikasi Pendukung Untuk Aplikasi UPK Konvensional Dan Aplikasi UPK Syariah




Tutorial instalasi aplikasi UPK Konvensional Dan Aplikasi UPK Syariah

Share:

Wednesday, July 26, 2017

PELATIHAN APLIKASI UPK SIAP MEMBAWA PERUBAHAN BKM/LKM

Disusun Oleh : Yuli Oktavia, SE
                            Tim 01 Kabupaten Malinau  

Program KOTAKU  (Kota Tanpa Kumuh) merupakan Program Nasional yang ada di 34 provinsi salah satunya yaitu di Kabupaten Malinau. Program kotaku (Kota Tanpa Kumuh) tujuannya meningkatkan akses terhadap infrastruktur dan pelayanan dasar di permukiman kumuh perkotaan untuk mendukung terwujudnya permukiman perkotaan yang layak huni, produktif dan berkelanjutan, yang selaras dengan program Kabupaten Malinau yaitu program RT BERSIH.


Pelatihan UPK  merupakan bagian dari program KOTAKU tentang dana bergulir serta untuk mempermudah laporan keuangan BKM/LKM yaitu dengan cara aplikasi dan diharapkan mengalami peningkatan kinerja yang semakin profesional untuk melayani kebutuhan masyarakat yang semakin berkembang. oleh karenanya agar BKM/LKM melalui upk memiliki kinerja yang profesional perlu ditunjang juga dengan pelatihan aplikasi ini. Acara pelatihan UPK ini dihadiri langsung oleh bapak Yosep Padanur, ST. MT dari pihak Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan pemukiman Kabupaten Malinau.

Secara umum, saya mendukung pelatihan aplikasi  ini agar para anggota BKM /LKM dan UPK mampu bekerja secara cerdas dalam mengelola laporan keuangan dengan berbasis aplikasi yang mampu mengantisipasi kondisi saat ini melalui perkembangan teknologi yang cepat, serta bisa memotivasi peningkatan kinerja BKM/LKM sehari-hari yang berorientasi pada suksesnya penyelenggaraan program kotaku (kota tanpa kumuh) di Kabupaten Malinau tutur PPK PKP-BM kabupaten Malinau bapak Yosep padanur, ST.MT


Secara khusus, Pelatihan ini menekankan pada bagaimana mengelola keuangan dengan baik. mengelola keuangan bisa baik apabila adanya interaksi kerja yang baik dan harmonis, dengan dukungan apalikasi ini , yaitu mempermudah kinerja para UPK. Semoga dengan  kebersamaan dan semangat yang tinggi  akan mempercepat peningkatan Penghidupan Masyarakat Berbasis Komunitas (PPMK) di Desa Malinau Kota yang pada akhirnya akan terwujud Malinau Kota menjadi desa yang layak huni dan berkelanjutan.

“BERANI BERUBAH”















Share:

DRAINASE MENJADI KEBUTUHAN MASYARAKAT

Disusun Oleh : Muhammad Kasim, ST
                           Tim 04 Kabupaten Nunukan

Drainase adalah lengkungan atau saluran air dipermukaan atau dibawah tanah baik yang berbentuk secara alami maupun dibuat oleh manusia, drainase berperan penting untuk mengalirkan air dan mencegah terjadinya banjir. Oleh sebab itu tidaklah sesuatu yang sangat berlebihan jika masyarakat menginginkan sebuah infrastruktur yang baik dan bagus. Jika musim hujan turun drainase yang belum terbangun bisa membuat air menjadi menguap kepermukaan. Di Nunukan Selatan terdapat drainase yang belum terealisasi, padahal drainase ini bermanfaat bagi masyarakat setempat. Dengan hadirnya Program KOTAKU (kota tanpa kumuh) masyarakat mengusulkan kegiatan kepada LKM “Dharma Bhakti” untuk dilakukan perbaikan drainase yang berlokasi di RT. 01 Kelurahan Nunukan Selatan, Kecamatan Nunukan Selatan. Adapun syarat bagi para anggota KSM (Kelompok Swadaya Masyarakat) sebelum kegiatan dilakukan yaitu mengajukan proposal kegiatan.


Pembangunan yang dilaksanakan oleh LKM “Dharma Bhakti” dan dikoordinatori oleh Sopyan Ali dengan dana yang terbatas masyarakat setempat antusias siap membantu dalam proses pekerjaan Drainase dimana kondisi Drainase saat ini masih dalam kondisi 0 % dan jika pekerjaan Drainase tidak ada halangan terlesaikan dengan kondisi 100% masyarakat dapat merasakan dampak serta manfaat pembuatan Drainase.


Share:

Monday, July 24, 2017

PENYUSUNAN DED DESA MALINAU KOTA

Disusun Oleh : Rukin
                          Tim 01 Kabupaten Malinau      

         Jum’at  2 Juni  2017, Pihak BKM, UPL, dan Relawan  bersama-sama dengan  bapak Kepala Desa Malinau Kota dan Tim Faskel KOTAKU melaksanakan kegiatan Survey DED (Detail Engineering Design) untuk kegiatan lingkungan di tahun  2017. Kegiatan Survey DED ini dilaksanakan untuk memastikan kondisi real dilapangan, dan penyepakatan tentang Lokasi kegiatan tahun 2017 kemudian untuk disusun DED nya. Proses penyususnan DED dalam bulan ini masih dalam tahap proses pemberkasan pencaiaran sambil menunngu Revisi DIPA dari Satker Pusat.


           Desa Malinau Kota merupakan salah satu Desa di kabupaten Malinau yang termasuk dalam SK Bupati Malinau yang harus dilakukan penanganan karena termasuk kawasan kumuh. Desa Malinau Kota terdiri dari 20 RT, dari 20 RT tersebut yang termasuk Lingkungan Kumuh ada 8 RT yaitu RT 8, RT 9, RT 11, RT 13, RT 14, RT 15, RT 18 dan RT 20. Dalam kegiatan ini survey yang dilakukan yaitu melakukan pengukuran terkait dengan jalan dan drainase yang akan di bangun, baik yang baru akan dibangun maupun yang sudah ada akan tetapi kondisinya perlu ditingkatkan kualitasnya. Untuk jalan dan drainase yang baru akan dibangun jika tanah tersebut milik pribadi masyarakat atau tanah tersebut sudah di hibahkan. 


      Dalam kegiatan tersebut juga Tim Fasilitator Kelurahan memberikan penjelasan kepada masyarakat bahwasanya peran serta masyarakat harus ditingkatkan, selain pembangunan tersebut dimanfaatkan masyarakat juga harus menjaga, merawat pembangunan yang sudah ada tersebut dengan sebaik-baiknya. Semoga dengan  kebersamaan dan semangat yang tinggi  akan mempercepat penuntasan masalah kumuh di Desa Malinau Kota yang pada akhirnya akan terwujud Kabupaten Malinau yang tanpa Kumuh.

“BERANI BERUBAH”














Share:

SEMUA BISA TERATASI DENGAN GOTONG ROYONG

Disusun Oleh :  Sarah Patiung, S.Kom
                           Tim 03 Kabupaten Nunukan

          Kemiskinan adalah Kondisi dimana seseorang atau sekelompok orang yang tidak terpenuhi hak-hak dasarnya untuk mempertahankan dan mengembangkan kehidupan yang lebih layak lagi. Kemiskinan dipengaruhi oleh berbagai faktor antara lain tingkat pendapatan yang relative kecil, kurangnya keterampilan yang dimiliki, tidak ada modal usaha, kondisi lingkungan, kurangnya lapangan pekerjaan dan masih banyak lagi, Serta dari situlah munculnya permukiman yang kumuh yang tidak layak huni. 

           Dalam penanggulangan kemiskinan, LKM berperan dalam memfasilitasi proses pemberdayaan masyarakat, dan membangun jaringan dengan pemerintah, stakeholders dan kelompok yang peduli kepada kemiskinan dan permukiman yang kumuh. Maka Program KOTAKU bertujuan untuk merumuskan upaya penanggulan 0 kumuh, secara cepat dan tepat dengan meliputi berbagai aspek seperti, Ekonomi, Sosial dan Lingkungan.


       Demi memperlancar kegiatan yang akan dilaksanakan di Kelurahan Tanjung Harapan  maka LKM Harapan Baru mengadakan review kelembagaan, dimana LKM ini sebagai motor penggerak di masyarakat untuk penangulanggan permukiman yang kumuh, untuk itu diadakan review kelembagaan karena, LKM yang sebelumnya sudah mulai tidak aktif lagi, sehingga dari tim 03  mengadakan review kelembagaan yang diadakan di Kelurahan Tanjung Harapan yang pada saat itu dihadiri oleh semua RT, Tokoh masyarakat, masyarakat dan staf  Kelurahan serta Pak Lurah Tanjung Harapan sendiri juga mengikuti dari awal sampai selesai kegiatan tersebut. Dimana antusias RT dan masyarakat sangat luar biasa mengikuti pemilihan ulang tersebut. Setelah melalui beberapa tahap maka terpilih 9 anggota LKM yang di Kordinatori oleh Pak Aje Manjakani. Untuk itu demi kelancaran semua kegiatan kedepanya LKM yang sudah terbentuk lebih aktif lagi, lebih bagus dan dapat bekerja sama dengan semua anggota LKM, Pemerintah, Masyarakat dan semua pihak yang terlibat didalamnya. Usaha, semangat, dan kerja sama yang baik, adalah kata kunci dari keberhasilan.

Share:

KETELITIAN DALAM MELAKSANAKAN KEGIATAN PEMBERDAYAAN DIMASYARAKAT

Disusun Oleh : Muhammad Kasim, ST
                          Tim 04 Kabupaten Nunukan          

         Sebagai makhluk sosial kita selalu harus berkerjasama dalam bidang kehidupan, karena kita tidak dapat hidup sendiri tanpa bantuan orang lain. Oleh karena itu, kebersamaan sangat dituntut untuk kemajuan dan kesejahteraan dalam menunjang pemberdayaan masyarakat supaya menjadi masarakat yang maju dan mandiri. Dalam segi sosial, seorang pemimpin harus mengetahui keinginan masyarakat, keluhan-keluhan yang dialami dalam kehidupan masyarakat. Semua merupakan inspirasi masyarakat yang harus didengar. Dengan demikian kita dapat mengetahui karakteristik masalah-masalah yang ada dalam masyarakat. 

           Kepedulian terhadap masyarakat sangat diperlukan terutama pada masyarakat miskin, untuk itu pemimpin harus dapat membedakan apa penyebab utama kemiskinan yang dialami warganya. Selain itu, warga miskin harus dilakukan pendekatan dan bimbingan serta  uluran tangan dari pemerintah. Agar  masalah kemiskinan dapat diminimalisir.


         Kepemimpinan yang baik harus mengutamakan kepentingan warganya dan mendahulukan untuk memprioritaskan pemecahan masalah yang akan dilakukan dalam mengatasi masalah kemiskinan yang ada. Untuk memcahakan masalah tersebut harus ada bantuan dana operasioanal dari pemerintah melalui wadah lembaga BKM, LSM, KSM dalam program KOTAKU. Dengan demikian lembaga-lembaga tersebut dapat membantu meringankan beban masyarakat miskin yang merebak ditengah-tengah dunia globalisasi.

      Adapun beberapa program yang telah dilakukan oleh pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan dan memberdayakan masyarakat agar menjadi lebih mandiri dalam kehidupan sehari-hari antara lain:
1.  Rehap jalan,
2.  Drainase,
3.  Rabat beton, 
4.  Ipal komunal

          Melalui program-program ini dapat membantu meringankan dan meningkatkan taraf hidup keluarga miskin. Selain itu, pemerintah juga membuka pelatihan-pelatihan atau training secara fisik supaya warga dapat memiliki skill dan menghasilkan produkstivitas yang memuaskan dalam bekerja. Dengan demikian, dapat meningkatkan pemberdayaan masyarakat menjadi lebih baik, sehingga masyarakat dapat hidup lebih mandiri dimana tidak selalu bergantung pada uluran dan menunggu bantuan dari orang yang mampu. Masyarakat juga dapat mengatasi masalah yang mereka hadapi dalam kehidupan sehari-hari.

Share:

Kotaku Tarakan