Program Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU) Kalimantan Utara Mari Berkolaborasi Dukung Pemda Sebagai Nahkoda Untuk Kota Yang Layak Huni Dan Berkelanjutan

Sunday, May 21, 2017

Lentera Yang Tak Pernah Padam

Tim 5 Tarakan (KOTAKU)
Disusun Oleh : Indra

         Tak asing lagi ditelinga kita suatu ungkapan lisan yang di ucapkan oleh R.A Kartini yakni “Habis Gelap Terbitlah Terang” mungkin ungkapan itu sangatlah pas jika disemayamkan untuk dua srikandi Lembaga Keswadayaan Masyarakat Guna Mandiri Sebengkok kota Tarakan Provinsi Kalimantan Utara,beliau adalah Siti Aisyah dan Siti Fatimah. Siapakah kedua srikandi ini..?? 
          Mari kita kupas sedikit mengenai kedua srikandi ini, pertama dengan nama lengkap Siti Aisyah yang sering dipanggil dengan nama panggilan Ibu Aisyah. Beliau adalah kordinator LKM Guna Mandiri yang terpilih sejak LKM ini berdiri tepatnya 8 tahun yang telah berlalu yakni pada tahun 2009,di bawah naungannya LKM Guna Mandiri berjalan sesuai dengan arah yang dituju baik dari bidang sosial, ekonomi dan lingkungan. Dari sisi lain ibu Aisyah memiliki jiwa kepemimpinan yang patut kita acungi jempol,beliau juga memiliki jiwa sosial yang tinggi. Sepatah kata yang sangat inspirasitif, beliau pernah berkata “Saya bekerja sosial ini tidak dibayar, tapi nanti di belakang Tuhan pasti membayarnya lebih.”
Siti Aisyah Koordinator LKM Guna Mandiri
      Yang kedua yakni dengan nama lengkap Siti Fatimah yang sering dipanggil dengan nama panggilan Ibu Fatimah. Beliau adalah salah satu pengurus UPK Guna Mandiri yang mana pada eranya disini UPK pernah berjaya dan masyarakatpun sangat terbantu oleh adanya UPK Guna Mandiri. Tapi entah mengapa seiring berjalannya waktu yang mana jika ditarik benang merah UPK Guna Mandiri mengalami suatu kendala yang disebabkan oleh Human Eror.
Siti Fatimah UPK Guna Mandiri
Namun hal itu tak membuat beliau berhenti di sudut jalan, dimana waktu yang telah terlewati dan waktu yang akan dijalani. Mereka berdua tetap menunjukan eksistensinya untuk LKM Guna Mandiri kelurahan Sebengkok hingga saat ini. Mungkin mereka merasa lelah (Lelah Hayati,Bang..?? hehehe), namun yang patut kita garis bawahi disini adalah semangat untuk terus mengabdi dan memiliki jiwa sosial yang tinggi. Mungkin kata penutup dari penulis yang bisa terlabuhkan disini yakni “Lakukanlah suatu kebaikan maka kebaikan itu akan kembali kepadamu, lakukanlah kebaikan meski hanya sebesar biji Zahra maka Tuhan akan membalasnya lebih dari itu.”    
   
 


Share:

Thursday, May 18, 2017

KSM RAINBOW (Kisah seorang penjual Roti)


TIM 6 Tarakan (KOTAKU)
Disusun Oleh : Mail

KSM RAINBOW adalah salah satu KSM yang terdapat di Kelurahan Kampung Empat Provinsi KALTARA Kecamatan Tarakan Timur Kota Tarakan. Awal berdirinya KSM RAINBOW sejak Tahun 2014 yang lalu yang beranggotakan lima orang dan diketuai oleh Ibu Samsidar, anggota: Nuraeni, Hatijah, Slamet, dan Masriani. Dimana masing-masing memiliki usaha yang berbeda-beda.
Disini saya akan menceritakan salah satu anggota KSM RAINBOW, sebut saja Bapak Slamet (38) yang berdomisili di Kelurahan Kampung Empat RT. 04. Jenis usaha yang digeluti adalah pembuat Roti sejak 6 Tahun yang lalu. Sejak bergabung dengan KSM RAINBOW, Bapak Slamet meminjam uang Dana Bergulir sebesar Rp500.000 pada tahap awal untuk melancarkan usahanya. Di Tahun 2017 ini KSM RAINBOW mendapatkan kepercayaan untuk meminjam dana bergulir untuk tahap ke-3 sebesar Rp15.000.000, dan masing-masing anggota mendapatkan pinjaman sebesar Rp3.000.000/orang dengan bunga 1,5%. Berarti Bapak Slamet harus membayar angsuran sebesar Rp375.000/bulan. Melalui bantuan Program KOTAKU, Bapak Slamet merasa bersyukur dan berterima kasih atas bantuan yang diberikan. 
Dari hasil wawancara langsung dengan Bapak Slamet, Saat ini Bapak Slamet sudah memiliki karyawan sebanyak tiga orang (Dani, Reza, dan Senong). Cara menjualnya adalah mengantarkan ke warung-warung dan juga sambil keliling berjualan, selain itu bisa juga menerima pesanan jika ada yang berminat bisa hubungi (081250637195) atas nama Bapak Slamet. (sekalian promosikan hehehehe…). Tidak semua usaha yang dijalani akan selalu berjalan sesuai dengan harapan (ungkap Bapak Slamet). Salah satu pengalaman pahit yang pernah dialaminya adalah pernah dibohongi karyawannya sendiri dalam hal hasil penjualan roti. Namun Bapak Slamet menganggap itu sebagai cobaan dalam menjalankan usahanya. Omset bersih yang didapatkan tiap bulan ± Rp2.500.000/bulan. Namun tidak menutup kemungkinan omset pendapatan tersebut bisa bertambah dan sebaliknya. Demikianlah hasil wawancara kami dengan Bapak Slamet Selaku pengusaha pembuat Roti. Kunci dari sebuah kesuksesan adalah:selalu berdoa dan bekerja keras dalam menjalankan setiap jenis usaha apapun. Selamat membaca semoga bermanfaat.

Share:

Thursday, May 4, 2017

Ini Dia Kawasan Kumuh yang Ada di Tarakan "Kelurahan Selumit Pantai"

MASIH KUMUH: Kelurahan Selumit Pantai merupakan salah satu kelurahan yang masuk dalam kategori kumuh. YUSTINA/RADAR TARAKAN

PROKAL.CO, TARAKAN - Penataan infrastruktur kawasan pemukiman kumuh Kota Tarakan di kelurahan Selumit Pantai harus mendapat perhatian khusus dan keseriusan. Hal itu disampaikan komisi V DPR RI saat melakukan peninjauan Rabu (3/5). "Ini harus menjadi perhatian serius, bahwa seluruh masyarakat Indonesia harus merasakan dan mendapatkan hak yang sama dalam setiap aktivitasnya," kata Ade Rizki Pratama, Anggota DPR RI Komisi V.
Pihaknya sangat menyayangkan bahwa masih terlihat adanya kawasan kumuh dan akan berupaya keras bagaimana menjadi akses bahwa pembangunan dan penataan pemukiman kumuh dapat terealisasi.
Ia juga melihat perlu adanya kesadaran masyarakat untuk dapat memperhatikan lingkungan dimulai dari tempat tinggalnya. Karena melihat dari rapatnya pemukiman di Selumit Pantai yang rata-rata menggunakan material kayu sehingga sangat rawan kebakaran, dan sulitnya akses jalan jika terjadi bencana. Sehingga pihaknya berharap agar sama-sama bergotong royong untuk meningkatkan kualitas hidup yang lebih layak.
Pihaknya melihat bahwa adanya saluran yang sangat tidak layak, seperti drainase, air minum dan air bersih yang masih sangat minim dari jumlah KK yang banyak. "Kemungkinan kurang dari 10 persen yang baru terpenuhi akan kebutuhan air bersih. Jangan sampai kesehatan masyarakat di kelurahan Selumit Pantai nantinya tidak baik," ujarnya.
Karena itu, kesadaran masyarakat dan menjadi perhatian bersama pemerintah agar dapat mengendalikan dan menertibkan jauh lebih baik ke depannya. Dikatakannya untuk tanah maupun lahan, dari data yang diterima ada dua status tanah yang masih menjadi perdebatan, di antaranya ada status lahan yang merupakan tanah negara, dan ada yang menjadi status tanah sifatnya kepemilikan masyarakat.

Pihaknya melihat harus ada pendekatan dari pemerintah dimana perlu ada berkorban untuk sesuatu yang lebih baik, bukan untuk diri sendiri tetapi untuk sesuatu yang lebih besar manfaatnya. Selain itu perlu adanya pendekatan sosialisasi kembali, imbauan tentang pendidikan dan edukasi yang baik pada masyarakat bagaimana akses jalan yang bisa diperlebar untuk menanggulangi bencana agar ambulance pun dapat masuk ke Selumit Pantai.
Berbicara mengenai anggaran, dilihat dari pemetaannya menggunakan anggaran dari pemerintah daerah, provinsi, dan pusat. Untuk pusat sendiri mengeluarkan anggaran yakni sekitar Rp 1,5 miliar hingga Rp 2 miliar per hektare yang diperuntukkan untuk penertiban dan penataan kawasan pemukiman kumuh.
Ada beberapa indikator yang menjadi penilaian dari pusat, di antaranya jumlah populasi masyarakat di kawasan yang luasnya sekitar 35 hektare yang sudah melampaui daripada luas wilayah minimum yang ditetapkan.
"Untuk dilihat sekarang yang dikerjakan yakni drainase, pembangunan jalan yang sedang berlangsung juga perlu ditindaklanjuti setiap proyek yang apakah sesuai dengan kualitas yang diharapkan atau belum," ungkapnya.

Dijelaskannya, peran penting kontraktor yang membangun harus sesuai jangan sampai anggaran yang dimeluarkan tidak memiliki manfaat waktu yang sesuai dengan targetnya.
"Jangan sampai nantinya kalau lewat 10 hingga 20 tahun ada kerusakan yang terjadi di tengah perjalanan konstruksi," tutupnya. (*/yus/udn)

SUMBER : http://kaltara.prokal.co/read/news/11089-ini-dia-kawasan-kumuh-yang-ada-di-tarakan.html


Share:

Tuesday, May 2, 2017

Penandatanganan PKS Bersama BPJS KETENAGAKERJAAN Dengan ‘KOTAKU’ TARAKAN


PKS : Penandatanganan Perjanjian Kerjasama (PKS) antara BPJS Ketenagakerjaan Tarakan dengan Koordinator Kota (Korkot) Program Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU) di RM Malabar, Rabu (12/4). Foto : BPJS Ketenagakerjaan untuk Radar Tarakan.
PROKAL.CO, Tarakan- Rabu (12/4) bertempat di Rumah makan Malabar Tarakan dilakukan penandatanganan Perjanjian Kerjasama (PKS) antara BPJS Ketenagakerjaan Tarakan dengan Koordinator Kota (Korkot) Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU) yang merupakan lembaga pemberdayaan masyarakat dibawah naungan Kementrerian PU dan Perumahan Rakyat, penandatanganan ini dilakukan oleh Kunto Wibowo selaku kepala cabang BPJS Ketenagakerjaan Tarakan dengan ibu Rusmina selaku Ketua Korkot Kotaku Tarakan.
PKS tersebut berisi tentang Kerjasama pemberian perlindungan jaminan sosial BPJS Ketenagakerjaan bagi seluruh fasilitator Kotaku termasuk seluruh organ yang ada dibawahnya yakni BKM dan anggotanya yang ada di 20 kelurahan di Kota Tarakan dan juga kolaborasi perluasan kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan serta penunjukan Kotaku sebagai Collecting Agent dan BKM sebagai loket yang dapat menerima pendaftaran dan pembayaran iuran BPJS Ketenagakerjaan.
Acara ini dihadiri pula oleh Rudi dari Dinas Perumahan Rakyat Kota tarakan yg mewakili Pemerintah Kota, Koordinator wilayah (KMW) Kotaku Wilayah Kalimantan Utara dan seluruh fasilitator serta ketua BKM se kota Tarakan dengan jumlah peserta sebanyak 75 orang.
Selain penandatanganan PKS, pada kesempatan tersebut jugs dilakukan sosialisasi program BPJS ketenagakerjaan yang disampaikan oleh Ronny setiawan selaku kepala bidang pemasaran kemudian dilanjutkan dengan sosialisasi program keagenan laku pandai yang disampaikan oleh perwakilan Bank BNI Tarakan.
Kepala BPJS Ketenagakerjaan Kantor cabang Tarakan Kunto Wibowo menyampaikan, bahwa tujuan utama acara ini adalah  melakukan kolaborasi untuk memperluas jejaring  informasi dan pemasaran  serta membuka kanal-kanal pendaftaran BPJS Ketenagakerjaan Tarakan hingga dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat hingga ketingkat kelurahan bahkan desa yang terpencil sekalipun.
"Adapun Alasan pemilihan Kotaku Tarakan yang dikomandani oleh ibu Rusmina sebagai mitra adalah karena Kotaku memiliki jaringan mulai dari kota/kabupaten hingga ke tataran kecamatan, kelurahan dan desa  yang bersentuhan langsung dengan masyarakat, sehingga diharapkan fasilitator Kotaku dapat membantu memberikan informasi kepada msyarakat tentang pentingnya program BPJS ketenagakerjaan dalam memberikan perlindungan dari resiko kerja terutama resiko kecelakaan kerja, kematian maupun resiko kehilangan pekerjaan," terang Kunto.
Kunto juga mengatakan bahwa melalui kolaborasi tersebut BPJS Ketenagakerjaan Tarakan berharap bisa memperluas cakupan kepesertaan baik dari sector Penerima upah maupun Bukan Penerima Upah, sedangkan bagi Kotaku menurut Rusmina, dengan adanya kerjasama ini baik dengan BPJS Ketenagakerjaan maupun dengan BNI diharapkan dapat menambah pemasukan atau kas di BKM krn sebagai agent maka BKM akan mendapatkan fee berupa biaya administrasi dari setiap transaksi yang dihasilkan baik sebagai agent BPJs ketenagakerjaan maupun sebagai agent laku pandai BNI yang bias menerima pembayaran listrik, air, telpon, internet, beli pulsa dan sebagainya, selain itu hal ini merupakan bentuk tanggung jawab sosial bagi Kotaku karena program ini sangat bermanfaat dan membantu memberikan perlindungan kepada mayarakat.
BKM sendiri selama ini memiliki unit2 usaha berupa simpan pinjam maupun unit usaha lainnya namun selama ini blm berkembang pesat, sehingga dengan kerjasama ini diharapkan mendapat tambahan pendapatan.
Sedangkan bagi masyarakat keuntungannya selain mengetahui pentingnya program BPJS ketenagakerjaan juga memudahkan dalam melakukan pendaftaran, pembayaran iuran bulanan serta pembayaran biaya2 lain melalui keagenan BNI ini.
Pada akhir acara seluruh BKM berkomitmen untuk menjadi agen pemasaran dan pembayaran serta langsung mengisi formulir pendaftaran yang dipergunakan untuk mendapatkan otorisasi pada aplikasi BPJS ketenagakerjaan serta agen laku pandai dikarenakan bukan saja akan memperoleh keuntungan finansial namun juga sebagai tanggung jawab social terhadap masyarakat.
"Semoga program BPJS Ketenagakerjaan ini dapat membantu pemerintah kota Tarakan dalam meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat Kota Tarakan serta bermanfaat untuk mencegah timbulnya kemiskinan yang diakibatkan karena terjadinya resiko kerja dan social," tutup Kunto.

Share:

Monday, May 1, 2017

Bantuan Sosial Jasa UPK Kembali di Salurkan



Tim Kab.Malinau
Disusun Oleh Sofyan Tsauri

       Istilah Kumuh adalah kata-kata yang sangat populer saat ini dimana pemerintah melalui program kerja NAWACITA sedang fokus menggalangkan program 100-0-100 dimana 0 adalah 0% kumuh ditahun 2019 nantinya. Hal tersebut merupakan target yang harus dicapai oleh pemerintah. Untuk mencapainya diperlukan kolaborasi dari berbagai pihak. Sehingga pengurangan kumuh dapat dicapai pada tahun 2019. Menurut UU No. 1 Tahun 2011 dan Peraturan Pemerintah (Permen) No. 2 tahun 2016 Penanganan Kumuh dapat dilakukan dengan dua pola yaitu pola pencegahan dan penanganan. Untuk pencegahan terbagi pada pengawasan pengendalian dan pemberdayaan masyarakat sedangkan penanganan terbagi dari pemugaran, peremejaan dan permukiman kembali. Pemberdayaan masyarakat dalam pola pencegahan merupakan tugaspara kelompok peduli yang menumbuh kembangkan kesadaran masyarakat sehingga peduli dan mau turut andil dalam penanggulangan kumuh. Salah satu bukti pemberdayaan masyarakat dalam hal penanggulangan kumuh dilakukan oleh salah satu Lembaga Keswadayaan Masyarakat (LKM) Mandiri yang berada di Desa Malinau Hilir Kecamatan Malinau Kota.

Dizaman sekarang orang baik sulit ditemui, baik kalangan atas yang tidak pernah mau tau penderitaan orang miskin, dengan adanya program KOTAKU yang dulunya PNPM MP, mengajak semua lapisan masyarakat dari kalangan biasa sampai Pemerintah Daerah setempat untuk bersama-sama mengatasi masalah yang dapat menyebabkan kumuhnya satu kawasan. Desa Malinau Hilir yang berada di Kabupaten Malinau masih terlihat masyarakat yang berdomisili di Desa dengan kondisi rumah yang tidak layak huni, drainase yang buruk sehingga mengakibatkan terjadinya banjir. Jika hal ini dibarkan terus menerus maka mengakibatkan semakin buruknya kondisi masyarakat Indonesia berdampak pada ketidakpercayaan atau hal buruk lainnya.

Karena keberhasilan LKM Mandiri dan Unit Pengelola Keuangan  (UPK) Desa Malinau Hilir memperoleh laba akhir tahun. Tahun ini LKM Mandiri kembali mencoba meluncurkan bantuan sosial yang berasal dari jasa UPK LKM Mandiri, dikarenakan tahun 2016 LKM Mandiri mengadakan Bantuan Sosial untuk membantu warga yang kurang mampu dan jompo dengan memberikan bantuan sembako seperti telur, minyak, gula, dll. Hal ini dilakukan agar pengembalian pinjaman lancar terus menerus. LKM Mandiri menyeleksi KSM terbaik yang 3 kali peminjaman dengan pengembalian tanpa macet sedikitpun. Maka terpilih 3 KSM terbaik tahun 2017. Sebelum LKM Mandiri memutuskan melakukan bantuan sosial mereka mengadakan Rapat LKM membahas kegiatan yang akan dibuat dan berapa dana dari jasa UPK yang akan dipakai dengan melihat Anggaran Rumah Tangga. Dengan melewati dua kali rapat LKM dengan fasilitator maka LKM Mandiri memutuskan melakukan bantuan sosial.








Share:

Kotaku Tarakan